Rabu, 31 Maret 2010

Melihat private foto di facebook

Facebook dapat dimanfaatkan secara bijak maupun tidak. Tergantung penggunanya menggunakanya untuk apa. Pada artikel ini, saya berikan sebuah trik sederhana melihat koleksi foto di Facebook tanpa harus menjadikan korban sebagai teman. Menarik bukan!, trik ini sangat cocok bagi photo hunter yang hobinya kurang kerjaan mengoleksi foto.


Langkah pertama Klik link berikut ini yang merupakan link aplikasi Photo Stalker di Facebook. Jangan lupa disimpan jika kapan-kapan membutuhkanya lagi.. untuk lebh lengkapnya..silahkan kunujungi link ini klik

Minggu, 28 Maret 2010

Sejarah Pemekaran Provinsi di Indonesia

Era perjuangan kemerdekaan (1945-1949)
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memiliki 8 provinsi, yaitu: Sumatra, Borneo (Kalimantan), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Pada masa pergerakan kemerdekaan (1945-1949), Indonesia mengalami perubahan wilayah akibat kembalinya Belanda untuk menguasai Indonesia, dan sejumlah "negara-negara boneka" dibentuk Belanda dalam wilayah negara Indonesia.

Era Republik Indonesia Serikat (1949-1950)
Hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949, Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk serikat, dimana terdiri dari 15 negara bagian plus 1 Republik Indonesia. Beberapa bulan kemudian, sejumlah negara-negara bagian menggabungkan diri ke negara bagian Republik Indonesia.

Era Demokrasi Terpimpin dan Orde Lama (1950-1966)
Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Berikut adalah perkembangan pemekaran wilayah Indonesia pada kurun waktu 1950-1966:
•Tahun 1950, Provinsi Sumatra dipecah menjadi Provinsi Sumatera Utara (termasuk di dalamnya Aceh), Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sementara, Yogyakarta mendapat status provinsi "Daerah Istimewa".
•Tahun 1956, Provinsi Kalimantan dipecah menjadi provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
•Tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dipecah menjadi Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatera Barat. Sementara Jakarta mendapat status provinsi "Daerah Khusus Ibukota". Pada tahun yang sama pula, Aceh kembali dibentuk provinsi terpisah dari Provinsi Sumatera Utara (pada tahun 1959 Provinsi Aceh mendapat status provinsi "Daerah Istimewa").
•Tahun 1959, Provinsi Sunda Kecil dipecah menjadi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun yang sama, dibentuk provinsi Kalimantan Tengah (dari Kalimantan Selatan).
•Tahun 1960, Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
•Tahun 1963, PBB menyerahkan Irian Barat ke Indonesia
•Tahun 1964, dibentuk Provinsi Lampung (pemekaran dari Sumatera Selatan). Pada tahun yang sama, dibentuk pula Provinsi Sulawesi Tengah (pemekaran dari Sulawesi Utara) dan Provinsi Sulawesi Tenggara (pemekaran dari Sulawesi Selatan).

Era Orde Baru (1966-1998)
•Tahun 1967 Provinsi Bengkulu dimekarkan dari Provinsi Sumatera Selatan
•Tahun 1969 Irian Barat secara resmi menjadi provinsi ke-26 Indonesia
Pada Tahun 1969-1975, Indonesia memiliki 26 provinsi, dimana 2 diantaranya berstatus Daerah Istimewa (Aceh dan Yogyakarta), dan 1 berstatus Daerah Khusus Ibukota (Jakarta).
•Tahun 1976, Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia dan sebagai provinsi ke-27.
Era 1999-sekarang
Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan berada di bawah PBB hingga merdeka penuh pada tahun 2002, dan Indonesia kembali memiliki 26 provinsi. Sementara itu, pada era reformasi terdapat tuntutan pemekaran sejumlah provinsi di Indonesia. Pemekaran provinsi di Indonesia sejak tahun 1999 adalah sebagai berikut:
•Maluku Utara dengan ibukota Sofifi-Ternate, dimekarkan dari Provinsi Maluku, menjadi provinsi Indonesia ke-27 pada tanggal 4 Oktober 1999
•Banten dengan ibukota Serang, dimekarkan dari Provinsi Jawa Barat, menjadi provinsi Indonesia ke-28 pada tanggal 17 Oktober 2000
•Kepulauan Bangka Belitung dengan ibukota Pangkal Pinang, menjadi provinsi Indonesia ke-29 pada tanggal 4 Desember 2000
•Gorontalo dengan ibukota Kota Gorontalo, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Utara, menjadi provinsi Indonesia ke-30 pada tanggal 22 Desember 2000
•Irian Jaya Barat dengan ibukota Manokwari, dimekarkan dari Provinsi Papua, menjadi provinsi Indonesia ke-31 pada tanggal 21 November 2001. Kini Irian Jaya Barat berganti nama menjadi Papua Barat.
Pada tanggal 11 November 2001 pula, Provinsi Papua dimekarkan pula provinsi baru Irian Jaya Tengah. Namun pemekaran ini akhirnya dibatalkan karena mendapat banyak tentangan.
•Kepulauan Riau dengan ibukota Tanjung Pinang, dimekarkan dari Provinsi Riau, menjadi provinsi Indonesia ke-32 pada tanggal 25 Oktober 2002
•Sulawesi Barat dengan ibukota Mamuju, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi provinsi Indonesia ke-33 pada tanggal 5 Oktober 2004


Pemekaran di Propinsi Riau
•Kabupaten Rokan Hilir, pemekaran dari Kabupaten Bengkalis (4 Oktober 1999)
•Kabupaten Siak, pemekaran dari Kabupaten Bengkalis (4 Oktober 1999)
•Kota Dumai, pemekaran dari Kabupaten Bengkalis (4 Oktober 1999)
•Kabupaten Kuantan Singingi, pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu (4 Oktober 1999)
•Kabupaten Pelalawan, pemekaran dari Kabupaten Kampar (4 Oktober 1999)
•Kabupaten Rokan Hulu, pemekaran dari Kabupaten Kampar (4 Oktober 1999)
•Kabupaten Kepulauan Meranti, pemekaran dari Kabupaten Bengkalis (19 Desember 2008)
Catatan :
•Kotif Bengkalis akan dimekarkan dari Kabupaten Bengkalis
•Kotif Bangkinang akan dimekarkan dari Kabupaten Kampar

(Sumber :WikipediA - http://id.wikipedia.org/wiki/Pemekaran_daerah_di_Indonesia)

Senin, 22 Maret 2010

Teluk Kuantan

Teluk Kuantan merupakan ibukota dari Kabupaten Kuantan Singingi propinsi Riau. Dahulunya kota ini bernama Taluk kuantan entah kenapa sekarang berobah nama menjadi Teluk Kuantan.Kata Taluk "sebagian cerita tetua dikampung" merupakan simbol bahwa kota ini dahulunya tidak bisa di taklukkan oleh Belanda. Seluruh masyarakat mempertahankan daerahnya dari kedatangan dan serangan tentara Belanda. Sehingga tidak sedikit korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Dengan semangat dan persatuan yang tingi untuk mempertahan kan daerahnya akhirnya Taluk kuantan bisa dipertahankan. Dan merekapun berpesan supaya kata TALUK ini jangan sekali-kali dirubah, seandainya ini ditukar maka kesaktian nagori akan punah. Kata Taluk ini merupakan mantra yang menjadi benteng bagi persatuan masyarakat dan kampung yang tak bisa digoyahkan dan dirobohkan.Selagi kata Taluk ada maka yang memimpin negeri ini, tetap orang taluk yang tak bisa di taklukkan, katanya.

Setelah Kabupaten Kuantan singingi berdiri maka kota Taluk Kuantan berubah nama menjadi Teluk Kuantan. Otomatis nilai sejarahnya pun hilang. Orang-orang dinegeri Belanda tentu akan kesulitan mencari dipeta nama kota TALUK, yang dahulunya tak bisa ditaklukkan oleh pasukannya,sebab yang ada kota Teluk Kuantan yang hampir sama namanya dengan perang Teluk di kuwait. Seandainya Jendral Sudirman masih hidup dia tentu akan kebingungan mencari Kota Taluk yang dahulunya kuat kokoh dipertahankan oleh penduduknya dengan gagah berani, sebab semua plang nama yang ada bertuliskan kota Teluk Kuantan. Beliau tentu berfikir kenapa hampir sama dengan Teluk Bayur di Padang, tetapi di Teluk Kuantan tidak ada kapal yang berlabuh.

Tidak adalagi yang namanya orang TALUK yang disegani di darat, di hilir dan di hulu kuantan, sebab yang ada hanya orang TELUK. Anak cucu nantinya tentu tidak berkata "saya orang TALUK", tetapi mereka akan mengatakan "saya orang TELUK". Seandainya cerita "tetua dikampung" ini benar, tentu Tuah "TALUK" telah hilang, akhirnya nogori TALUK dikuasai oleh orang lain, mungkinkah maksudnya orang-orang di TELUKKUANTAN ???.
Wallahu alam.